Lowongan Kerja Freelance

Lowongan Kerja Freelance
Dibutuhkan karyawan freelance dengan sistim kerja online. Bagi Anda yang tertarik silahkan lihat info selengkapnya di http://lowongankerjaonlinefreelance.blogspot.com/

Minggu, 22 Januari 2012

Perawatan Organ Reproduksi Pria (Penis)


Pada umumnya, perawatan kesehatan organ reproduksi pria hampir sama dengan perawatan organ reproduksi wanita, diawali dengan menjaga kebersihan secara umum. Berikut tips untuk menjaga kebersihan penis:
1        Cucilah penis dengan air dan sabun lembut minimal sehari sekali. Kalau tidak disunat, harus lebih teliti dalam membersihkan daerah kelamin. Karena, pada penis yang tidak disunat, masih ada kulit yang menutupi sebagian kepala penis, disebut kulup (foreskin). Sehingga kelenjar-kelenjar di balik kulit ini setiap hari menghasilkan smegma, suatu zat berwarna putih dan agak lengket. Bila tidak dibersihkan, smegma akan membusuk, bercampur keringat dan bakteri, sehingga menimbulkan bau tak sedap serta dapat menimbulkan infeksi. Untuk membersihkannya, tariklah kulup ke arah belakang, dan cuci bersih permukaan kepala penis dan juga kulit  serta lipatan-lipatannya.
2        Sesudah dicuci, penis dikeringkan dulu dengan handuk atau lap sebelum memakai celana kembali. Hal ini penting untuk mencegah timbulnya jamur yang menimbulkan rasa gatal di sekitar alat kelamin, karena jamur sangat mudah tumbuh di daerah yang lembab.

Selanjutnya, yang perlu Anda perhatikan dalam perawatan penis adalah memilih dan mengenakan celana dalam yang terbuat dari katun, karena bahan ini menyerap keringat sehingga daerah kelamin tak kepanasan dan lembab. Hindari memakai celana dalam dan luar yang terlalu ketat, karena selain membuat peredaran darah tidak lancar juga akan membuat penis dan testis kita kepanasan. Panas berlebihan, yang disebabkan oleh suhu udara, keringat, dan pakaian yang terlalu ketat, akan menurunkan kualitas sperma sehingga menurunkan kemampuannya untuk membuahi sel telur. Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari.
Pemeriksaan testis dapat dilakukan sendiri. Hal itu untuk memastikan tidak ada benjolan atau gumpalan yang bisa jadi merupakan tanda-tanda awal kanker testis. Kanker testis merupakan kanker yang sering terjadi pada pria berusia 25 - 30 tahun, dan dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain. Karena itu, amat penting untuk mendeteksinya sejak dini sehingga dapat diobati sebelum lebih parah. Pemeriksaan testis dilakukan dengan cara:
1        Sebelum pemeriksaan, mandilah dengan air hangat, untuk membuat kulit skrotum relaks dan lunak.
2        Kenalilah bentuk, ukuran, dan berat testis kita.
3        Dengan menggunakan kedua belah tangan, pegang dan balikkan/gulingkan masing-masing testis.
4        Kenali adanya epididymis, yaitu semacam struktur berbentuk seperti tali tambang yang ada di atas dan di belakang masing-masing testis. Hal ini sangat normal.
5        Waspadai adanya benjolan kecil di bawah kulit, di bagian depan atau sepanjang testis. Benjolan ini mungkin sebesar butiran beras atau kacang.
6        Lakukan/ulangi pemeriksaan pada tanggal yang sama setiap bulan. Bila ada pembengkakan atau benjolan, segera periksa ke dokter.

Hal-hal yang harus segera diwaspadai adalah bila kamu menemukan salah satu testis membengkak atau terasa lebih berat dari biasanya, dada (buah dada) membesar dan terasa lunak, timbul luka yang tak kunjung sembuh, ada benjolan kecil pada testis.
Bila terjadi demikian, segera memeriksakan diri ke dokter umum. Bila dalam pemeriksaaan ini ada ketidaknormalan di sekitar alat kelamin, namun dokter tidak dapt mendiagnosanya, ia akan merujuk ke dokter spesialis urology atau klinik kesehatan seksual. Pemeriksaan dapat dilakukan secara rutin setahun sekali. Selain itu, bila penis Anda mengalami luka, lecet, ruam, kutil di daerah testis, terasa gatal terus-menerus, dan saluran kencing mengeluarkan cairan yang tak biasa (uretra), sebaiknya segera periksa ke dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar