Dukungan suami (calon ayah) sangat
diperlukan bagi seorang istri dalam proses kehamilan, persalinan dan pasca
kelahiran. Karena dukungannya membuat istri tetap tegar dan optimis dalam
menghadapinya. Oleh karen itu, suami harus menyiapkan diri secara fisik dan
psikologis menyambut.
Ketika test pack menunjukan positif, kegembiraan dan kecemasan pun akan
menghampiri Anda. Tetapi tak hanya sampai di situ saja. Bicarakan topik
kehamilan dengan istri: saling tukar perasaan, optimisme, kekhawatiran,
termasuk bahas perubahan yang akan terjadi baik pada istri, hubungan Anda
berdua, situasi finansial dan lain-lain. Dengan pembicaraan itu, Anda dan istri
akan terbuka untuk saling menyesuaikan, sikap dan cara pandang terhadap kehamilan
dan hadirnya anak di dalam keluarga.
Siapkan
mental dan fisik untuk menghadapi perubahan istri sebagai dampak kehamilan, tubuh dan suasana hatinya. Bahas
sejak awal kemungkinan yang akan terjadi, bahkan yang terburuk sekali pun.
Misalnya saja, dia terpaksa berhenti bekerja karena kehamilannya bermasalah.
Dengan demikian setiap masalah bisa diantisipasi, tidak ada kejutan di belakang
hari.
Perbanyak informasi yang berkaitan
dengan kehamilan, persalina, dan pasca kelahiran anak, baik dari buku maupun
bertanya pada orang-orang yang sudah berpengalaman, termasuk dokter.
Menjadi ayah bukan tradisi
turun-temurun atau sekadar status sosial, melainkan ibarat profesi yang
menuntut tanggung jawab tak berkesudahan. Tanggung jawab Anda kini adalah
melindungi istri yang hamil dan menyiapkan kedatangan bayi, baik secara
finansial, fisik (menjadi ayah SIAGA - siap antar jaga) dan emosi.
Kehamilan, persalinan dan memiliki
anak adalah peristiwa besar yang berisiko. Selalu berpikir dan bersikap positif
bila tertimpa musibah, akan meringankan beban Anda.
Mulailah dengan komitmen mengantar
istri setiap kali memeriksa kandungan ke dokter. Bila bayi telah lahir, bantu
istri merawatnya, seperti memandikan, mengganti popok atau menidurkan bayi. Itu
akan sangat meringankan tugas istri dan merekatkan hubungan Anda dengannya dan
dengan bayi. Sebagai bukti komitmen, belajarlah itu semua dari sekarang.
Luangkan waktu untuk bermain dengan anak Anda.
Sejak mendengar istri hamil,
mestinya gaya hidup Anda juga berubah seperti dia. Itu baru toleransi!
Idealnya, bersikaplah seolah-olah Anda juga hamil, misalnya berhenti merokok,
tidak makan atau jajan sembarangan, tidak berpesta sampai jauh malam, dan tidak
minum alkohol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar