Sebagaimana
disinggung sebelumnya, gelombang intrinsik merupakan gelombang yang akan
membentuk resonasi dalam tubuh kita. Gelombang intrinsik yang kita keluarkan
bisa berupa gelombang positif ataupun gelombang negatif. Secara sederhana,
gelombang intrinsik bisa disebut sebagai emosi. Emosi negatif juga dapat membentuk
resonansi dengan virus. Kita ambil contoh penyakit flu. Salah satu penyebab flu
adalah virus.
Virus
yang berkembang pada saat cuaca ekstim atau karena adanya perubahan cuaca dari
panas ke dingin atau sebaliknya. Dan, perubahan tersebut setiap tahunnya pasti
selalu ada. Ketika perubahan cuaca tersebut terjadi, ditambah lagi dengan informasi
yang didapat dari teman, surat kabar, ataupun media televisi; bahkan dari
dokter pribadi kita sendiri, memperkuat kekhawatiran kita. Sehingga yang ada
dalam pikiran kita hanyalah tentang ancaman flu tersebut. Apalagi dengan adanya
masalah di keluarga, di tempat kerja, atau dilingkungan Anda sendiri yang
mengganggu pikiran kita, menyebabkan emosi dan pikiran kita menjadi makin negatif.
Dan, akhirnya penyakit flu yang selama ini kita khawatirkan benar-benar
terjadi.
Virus
merupakan salah satu faktor negatif. Ketika pikiran kita memancarkan gelombang
negatif dan bertemu dengan faktor negatif, maka tubuh kita akan membentuk
resonasi dengan virus, lalu virus tersebut masuk ke dalam tubuh. Artinya, orang
yang selalu berpikir negatif akan memiliki tubuh yang mudah jatuh sakit. Hal
tersebut dikarenakan tubuh orang yang bersangkutan kehilangan keseimbangan.
Orang yang selalu berpikir negatif akan mudah jatuh sakit.
Hal tersebut dikarenakan tubuh orang yang bersangkutan kehilangan keseimbangan.
Pikiran negatif akan membentuk resonansi dengan faktor negatif seperti virus,
lalu virus tersebut masuk ke dalam tubuh.
Pikiran
negatif akan membentuk resonansi dengan banyak faktor negatif. Hal tersebut
tidak hanya berlaku dalam hal penyakit, tetapi juga pada perilaku kita. Sering
kali, seseorang melakukan perampokan ataupun pembunuhan setelah ia mendapatkan
informasi—baik melalui surat
kabar, televisi, maupun film yang ditonton—tentang materi tersebut.
Akhir-akhir
ini, banyak kasus bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian di
tempat-tempat keramaian, seperti pusat perbelanjaan. Hal itu mereka lakukan
untuk menyelesaikan masalah yang selama ini membebaninya. Atau, kasus lain yang
sempat menggegerkan negeri ini, yaitu pembunuhan dengan modus mutilasi si korban.
Hal itu ia lakukan untuk menghilangkan jejak si korban, sehingga korban tidak
bisa dikenali lagi identitasnya. Berita-berita tersebut menyebar dengan cepat
di media. Dengan adanya pemberitaan tersebut membuat pelaku lain – orang yang
akan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri maupun orang yang akan melakukan
pembunuhan – meniru cara dan gaya yang dilakukan oelh pelaku sebelumnya. Hal
ini terbukti dengan banyaknya berita mengenai bunuh diri dengan cara melompat
dari ketinggian maupun pembunuhan dengan cara mutilasi.
Rasa
optimisme yang muncul dalam diri kita disebabkan diri pikiran positif. Selanjutnya,
pikiran positif akan memancarkan gelombang positif dari tubuh kita. Karena pikiran
positif, maka keseimbangan tubuhpun tetap terjaga sehinga faktor negatif (virus)
dari luar tidak akan berresonasi dengan tubuh kita. kalau sudah seperti itu,
maka tubuh kita akan terasa sehat dan selalu semangat dalam menjalankan
kehidupan. Hal tersebut menjadi kekuatan yang sangat dahsyat dalam tubuh.
Pikiran
atau emosi negatif atau positif yang diterima tubuh akan berpengaruh terhadap
kesehatan. Sebab, tubuh kita terdapat 70% air. Sehingga kualitas air yang
diterima dan ada di dalam tubuh—baik dengan cara diminum maupun
mandi—tergantung kepada kita yang menerimanya. Bia kita berpikiran positif maka
air yang ada dalam tubuh akan positif pula, begitu juga sebaliknya. Artinya,
tubuh yang sehat dipengaruhi oleh pikiran yang sehat. Sedangkan tubuh yang
sehat, pasti akan mendukung terhadap aktivitas kita sehari-hari.
Pada
dasarnya, semua kehidupan kita, baik mengenai kesehatan maupun kehidupan yang
lainnya, dipengaruhi oleh sesuatu yang ada dalam pikiran kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar