Lowongan Kerja Freelance

Lowongan Kerja Freelance
Dibutuhkan karyawan freelance dengan sistim kerja online. Bagi Anda yang tertarik silahkan lihat info selengkapnya di http://lowongankerjaonlinefreelance.blogspot.com/

Kamis, 12 Januari 2012

Radang Usus


Jika Anda tiba-tiba mengalami serangan dengan gejala diare hebat, demam tinggi dan disertai pendarahan saat buang air besar (BAB), bisa jadi Anda terkena radang usus (colitis ulcerative). Menurut Riswan Joni, sebagaimana di jelaskan dalam www.resep.web.id, penyakit ini belum diketahui secara pasti penyebabnya.

Biasanya, gejala awal yang ditimbulkan dari radang usus adalah serangannya yang dimulai secara bertahap. Penderita akan mengalami keinginan untuk buang air besar yang sangat, kram ringan pada perut bawah, serta tinja yang berdarah dan berlendir. Jika penyakit ini terbatas pada rectum dan colon sigmoid, tinja mungkin normal atau keras dan kering.
Gejala awal yang ditimbulkan dari radang usus adalah serangannya yang dimulai secara bertahap. Penderita akan mengalami keinginan untuk buang air besar yang sangat, kram ringan pada perut bawah, serta tinja yang berdarah dan berlendir.
Jika penyakit menyebar ke usus besar, tinja lebih lunak dan penderita buang air besar sebanyak 10-20 kali per hari. Penderita sering mengalami kram perut yang berat, kejang pada rectum yang terasa nyeri, disertai keinginan untuk buang air besar yang sangat. Pada malam hari pun, gejala ini tidak berkurang. Tinja tampak encer serta mengandung nanah, darah, dan lendir. Dan, yang paling sering ditemukan adalah tinja yang hampir seluruhnya berisi darah dan nanah. Penderitanya akan mengalami demam, nafsu makannya menurun, dan berat badannya berkurang.
Sebenarnya, yang paling berat adalah bila terjadi colitis toxic, yakni kerusakan pada seluruh ketebalan dinding usus. Kerusakan ini akan menyebabkan terjadinya ileuses, yaitu berhentinya pergerakan dinding usus, sehingga isi usus tidak terdorong dalam salurannya. Perut tampak menggelembung, usus besar kehilangan ketegangan ototnya, akhirnya mengalami pelebaran. Roentgen perut dapat membantu menunjukkan adanya gas pada bagian usus yang lumpuh.
Jika usus besar sangat lebar, keadaannya disebut megakolon toksik. Penderita tampak sakit berat dengan demam yang sangat tinggi. Perut terasa nyeri, dan jumlah sel darah putih meningkat. Dengan pengobatan yang efektif dan segera, kurang dari 4% penderita yang meninggal. Jika luka tersebut menyebabkan timbulnya lubang di usus (perforation) maka risiko kematian akan meningkat.
Risiko kanker usus besar meningkat pada orang yang menderita colitis ulcerative yang lama dan berat. Risiko tertinggi terjadi saat seluruh usus besar terkena, dan penderita telah mengidap penyakit ini selama lebih dari 10 tahun tanpa menghiraukan seberapa aktif penyakitnya.
Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan colonoscopy (pemeriksaan usus besar) secara teratur, terutama pada penderita risiko tinggi terkena kanker, selama periode bebas gejala. Selama pemeriksaan colonoscopy, diambil sampel jaringan untuk diperiksa melalui mikroskop. Setiap tahunnya, 1% dari kasus yang ada mengalami kanker. Bila diagnosis kanker ditemukan pada stadium awal, kebanyakan penderita masih bisa bertahan hidup.
Bagi Anda penderita radang usus, dapat disembuhkan dengan terapi air putih. Caranya, tiap bangun tidur, sebelum cuci muka dan gosok gigi, minumlah dahulu air putih sebanyak 1,25 liter. Lakukan setiap hari sampai benar-benar radang usus tersebut sembuh.
Sebagai salah satu contoh, ada seseorang yang menderita radang usus. Sebut saja namanya Ardi. Ia terserang penyakit ini selama 10 tahun, yaitu sejak berusia 20 tahun. Berbagai jenis obat diminumnya untuk menyembuhkan penyakit yang diderita, ada juga yang disuntikkan. Beberapa dokter telah ia datangi untuk mengobati penyakit yang diderita. Namun, semu upayanya itu tidak ada yang berhasil. Berikut penuturan Ardi.
“Saya menjalani kehidupan saya selama 10 tahun di atas tempat tidur. Salah seorang dokter yang saya datangi mengatakan bahwa penyakit saya tidak dapat disembuhkan lagi, baik oleh dokter dan obat apa pun. Ia menyarankan agar saya mencari pengobatan alternatif.
“Setelah dokter mengatakan hal itu, saya kaget, tetapi masih ada harapan. Dalam pikiran saya mengatakan bahwa siapa tahu dengan saran dokter tersebut saya bisa berhasil dan sembuh. Saya langsung bertanya kepada dokter tersebut mengenai alternatif yang bisa saya lakukan untuk menyembuhkan penyakit yang saya derita. Ia menyarankan agar saya melakukan terapi air putih. Caranya adalah meminum air putih sebanyak 1,25 liter setiap bangun pagi dan belum menggosok gigi. Setelah memberikan penjelasan itu, dokter tidak memberikan obat apa pun kepada saya.
“Keesokan harinya, saya turuti petunjuk dokter itu. Bangun tidur, saya segera minum air putih sebanyak 1,25 liter. Reaksinya, saya kencing sampai 3 kali dalam satu jam. Kemudian, saya mulai makan pagi. Bubur yang saya makan begitu lezat rasanya seperti belum pernah saya nikmati selama saya sakit 10 tahun. Waktu minum 1,25 liter air untuk yang kedua kalinya, saya perhatikan banyak kotoran yang keluar sewaktu buang air besar. Begitulah, saya melakukannya terus-menerus. Setelah 3 bulan melakukan terapi ini, berat badan saya bertambah 10 kg. Sekarang, saya berusia 88 tahun, dan belum pernah menderita sakit lagi.”
Itulah penuturan Ardi, salah seorang yang berpengalaman dalam menggunakan air putih sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit yang diderita.

1 komentar:

  1. thanks atas infonya, sangat bermanfaat sekali ditunggu artikel yang lainnya

    http://goo.gl/bSJsvO

    BalasHapus