Jika
Anda tiba-tiba mengalami serangan dengan gejala diare hebat, demam tinggi dan
disertai pendarahan saat buang air besar (BAB), bisa jadi Anda terkena radang
usus (colitis ulcerative). Menurut Riswan Joni, sebagaimana di jelaskan
dalam www.resep.web.id, penyakit ini
belum diketahui secara pasti penyebabnya.
Biasanya, gejala awal yang
ditimbulkan dari radang usus adalah serangannya yang dimulai secara bertahap.
Penderita akan mengalami keinginan untuk buang air besar yang sangat, kram
ringan pada perut bawah, serta tinja yang berdarah dan berlendir. Jika penyakit
ini terbatas pada rectum dan colon sigmoid, tinja mungkin normal
atau keras dan kering.
Gejala awal
yang ditimbulkan dari radang usus adalah serangannya yang dimulai secara
bertahap. Penderita akan mengalami keinginan untuk buang air besar yang sangat,
kram ringan pada perut bawah, serta tinja yang berdarah dan berlendir.
Jika penyakit menyebar ke usus
besar, tinja lebih lunak dan penderita buang air besar sebanyak 10-20 kali per
hari. Penderita sering mengalami kram perut yang berat, kejang pada rectum yang terasa nyeri, disertai
keinginan untuk buang air besar yang sangat. Pada malam hari pun, gejala ini
tidak berkurang. Tinja tampak encer serta mengandung nanah, darah, dan lendir.
Dan, yang paling sering ditemukan adalah tinja yang hampir seluruhnya berisi
darah dan nanah. Penderitanya akan mengalami demam, nafsu makannya menurun, dan
berat badannya berkurang.
Sebenarnya, yang paling berat adalah
bila terjadi colitis toxic, yakni kerusakan pada seluruh ketebalan
dinding usus. Kerusakan ini akan menyebabkan terjadinya ileuses, yaitu
berhentinya pergerakan dinding usus, sehingga isi usus tidak terdorong dalam
salurannya. Perut tampak menggelembung, usus besar kehilangan ketegangan
ototnya, akhirnya mengalami pelebaran. Roentgen perut dapat membantu
menunjukkan adanya gas pada bagian usus yang lumpuh.
Jika usus besar sangat lebar,
keadaannya disebut megakolon toksik. Penderita tampak sakit berat dengan demam
yang sangat tinggi. Perut terasa nyeri, dan jumlah sel darah putih meningkat.
Dengan pengobatan yang efektif dan segera, kurang dari 4% penderita yang
meninggal. Jika luka tersebut menyebabkan timbulnya lubang di usus (perforation)
maka risiko kematian akan meningkat.
Risiko kanker usus besar meningkat
pada orang yang menderita colitis ulcerative yang lama dan berat. Risiko
tertinggi terjadi saat seluruh usus besar terkena, dan penderita telah mengidap
penyakit ini selama lebih dari 10 tahun tanpa menghiraukan seberapa aktif
penyakitnya.
Dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan colonoscopy (pemeriksaan usus besar) secara teratur,
terutama pada penderita risiko tinggi terkena kanker, selama periode bebas
gejala. Selama pemeriksaan colonoscopy,
diambil sampel jaringan untuk diperiksa melalui mikroskop. Setiap tahunnya, 1%
dari kasus yang ada mengalami kanker. Bila diagnosis kanker ditemukan pada
stadium awal, kebanyakan penderita masih bisa bertahan hidup.
Bagi
Anda penderita radang usus, dapat disembuhkan dengan terapi air putih. Caranya,
tiap bangun tidur, sebelum cuci muka dan gosok gigi, minumlah dahulu air putih
sebanyak 1,25 liter. Lakukan setiap hari sampai benar-benar radang usus
tersebut sembuh.
Sebagai
salah satu contoh, ada seseorang yang menderita radang usus. Sebut saja namanya
Ardi. Ia terserang penyakit ini selama 10 tahun, yaitu sejak berusia 20 tahun.
Berbagai jenis obat diminumnya untuk menyembuhkan penyakit yang diderita, ada
juga yang disuntikkan. Beberapa dokter telah ia datangi untuk mengobati
penyakit yang diderita. Namun, semu upayanya itu tidak ada yang berhasil.
Berikut penuturan Ardi.
“Saya
menjalani kehidupan saya selama 10 tahun di atas tempat tidur. Salah seorang
dokter yang saya datangi mengatakan bahwa penyakit saya tidak dapat disembuhkan
lagi, baik oleh dokter dan obat apa pun. Ia menyarankan agar saya mencari
pengobatan alternatif.
“Setelah
dokter mengatakan hal itu, saya kaget, tetapi masih ada harapan. Dalam pikiran
saya mengatakan bahwa siapa tahu dengan saran dokter tersebut saya bisa
berhasil dan sembuh. Saya langsung bertanya kepada dokter tersebut mengenai
alternatif yang bisa saya lakukan untuk menyembuhkan penyakit yang saya derita.
Ia menyarankan agar saya melakukan terapi air putih. Caranya adalah meminum air
putih sebanyak 1,25 liter setiap bangun pagi dan belum menggosok gigi. Setelah
memberikan penjelasan itu, dokter tidak memberikan obat apa pun kepada saya.
“Keesokan
harinya, saya turuti petunjuk dokter itu. Bangun tidur, saya segera minum air
putih sebanyak 1,25 liter. Reaksinya, saya kencing sampai 3 kali dalam satu
jam. Kemudian, saya mulai makan pagi. Bubur yang saya makan begitu lezat
rasanya seperti belum pernah saya nikmati selama saya sakit 10 tahun. Waktu
minum 1,25 liter air untuk yang kedua kalinya, saya perhatikan banyak kotoran
yang keluar sewaktu buang air besar. Begitulah, saya melakukannya
terus-menerus. Setelah 3 bulan melakukan terapi ini, berat badan saya bertambah
10 kg. Sekarang, saya berusia 88 tahun, dan belum pernah menderita sakit lagi.”
Itulah
penuturan Ardi, salah seorang yang berpengalaman dalam menggunakan air putih
sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit yang diderita.
thanks atas infonya, sangat bermanfaat sekali ditunggu artikel yang lainnya
BalasHapushttp://goo.gl/bSJsvO